Wednesday, March 28, 2012

Faktor yang Menghambat Berkembangnya Karier Seorang Perempuan

Anggapan yang meremehkan peran wanita di dunia kerja tak semestinya terpelihara. Wanita memiliki kualifikasi tinggi yang membuatnya berhasil meraih pencapaian tertinggi dalam karier termasuk sebagai pengambil keputusan. Kualifikasi seperti intelejensi yang tinggi, kemauan bekerja keras, mudah akrab, sampai tingkat ketelitian yang tinggi, dimiliki kaum hawa.

Bahkan, menurut survei yang dilakukan oleh perusahaan nirlaba, Catalyst, bos wanita justru akan membuat laba perusahaan akan semakin meningkat. "Di Indonesia sendiri, wanita juga sudah banyak mengambil peranan penting dalam bisnis dan dunia kerja," ungkap Neneng Goenadi, Executive Director Accenture Indonesia, dalam acara Accenture ThePath Forward beberapa waktu lalu di Jakarta.
Namun, untuk mendapatkan posisi tinggi dalam bisnis dan karier, para wanita harus berjuang keras dan menempuh cara yang tak mudah. Menurut riset yang dilakukan oleh Accenture, pertumbuhan karier wanita di Indonesia didorong oleh beberapa hal. Di antaranya, 40 persen eksekutif wanita Indonesia lebih mengedepankan kerja keras untuk meraih sukses dalam karier, 22 persen kepercayaan diri, 14 persen soft skill. Riset Accenture ini melibatkan 3.900 eksekutif bisnis, laki-laki dan wanita dari 31 negara, termasuk Indonesia.
Selain itu, riset ini juga menunjukkan bagaimana para wanita mengambil langkah aktif untuk mengelola karier mereka, termasuk untuk menerima tanggung jawab yang berbeda (58 persen), mengikuti pendidikan atau pelatihan lanjutan (46 persen), sampai bekerja dengan waktu yang lbih panjang (36 persen).
Faktor penghambat
Meski wanita memiliki kemampuan untuk mengembangkan karier, mereka masih mengalami beberapa hal yang menghambat kemajuan kariernya.

"Ada banyak tantangan yang dihadapi oleh wanita Indonesia, termasuk untuk mendapatkan kesempatan yang sama seperti rekan-rekan pria lainnya. Perusahaan di Indonesia perlu menyesuaikan fungsi-fungsi sumber daya manusianya untuk sepenuhnya bisa memanfaatkan kemampuan dan kompetensi wanita Indonesia di tingkat eksekutif," tukas Neneng.

Penelitian yang dilakukan Accenture menyebutkan sejumlah hambatan terbesar yang dialami wanita dalam meningkatkan kariernya. Di antaranya minimnya kesempatan yang diberikan, sekitar 42 persen responden mengakuinya. Faktor lain yang juga menghambat karier wanita adalah ketidakjelasan jenjang karier di perusahaan tempat bekerja. Responden yang mengakui hal ini jumlahnya dua kali lipat lebih besar dibandingkan mereka yang melihat tanggung jawab keluarga seperti mengurus anak dan keluarga sebagai penghambat dalam berkarier.
Ada sekitar 20 persen eksekutif wanita yang mengakui bahwa karier mereka terhambat ketika sudah berkeluarga dan punya anak. Hal ini disebabkan karena wanita kesulitan mengatur keseimbangan waktu antara pekerjaan dan keluarga. Tak hanya itu, penelitian ini juga menyebutkan karier wanita cenderung melambat, 40 persen disebabkan penurunan ekonomi pada 2008. Krisis ekonomi ini nyatanya berakibat pada penurunan karier dan ekonomi kaum wanita, termasuk PHK.

Bagaimana dengan karier Anda, apa yang menjadi penghambat terbesarnya?

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment