Tuesday, June 26, 2012

Trik Menghadapi Persaingan Bisnis

Salah satu tantangan dalam bisnis adalah bermunculannya pesaing dalam bisnis serupa. Ali Bagus Antra, pemilik usaha Bebek Garang, mengungkapkan persaingan dalam bisnis akan selalu ada dan tak bisa dihindari.

"Kita harus punya bekal untuk menghadapi persaingan ini agar tak kalah saing," tutur Ali dalam acara talkshow Mengatasi Persaingan UKM di Sedap Mighty Culinary 2012 di Hall Basket Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (24/06/2012) lalu.
Menurut Ali, ketika berbisnis ada beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk menghadapi persaingan bisnis, antara lain:

1. Konsep yang matang.

Menjalankan bisnis tak hanya membutuhkan ide dan passion semata. Akan tetapi, sebuah konsep bisnis yang matang juga sangat diperlukan. Konsep bisnis yang matang akan membantu Anda untuk dapat mengenali berbagai potensi dan pangsa pasar yang ingin dituju dalam bisnis. Selain itu konsep bisnis matang juga akan menjadikan bisnis bisa berjalan lebih maksimal.
Di dalam menentukan konsep bisnis, ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain, selera masyarakat, karakteristik atau gaya hidup masyarakat, daya beli, sumber bahan baku, sampai adanya bisnis sejenis.

"Pertimbangan ini akan membantu untuk menentukan sukses atau tidaknya bisnis yang dilakukan," sarannya.

2. Perencanaan matang.
Konsep bisnis yang matang, akan membantu untuk membuat perencanaan bisnis yang juga matang. "Dalam berbisnis tak bisa asal-asalan karena dalam berbisnis, Anda mempertaruhkan investasi yang cukup banyak. Jika perencanaan tak matang, semuanya akan sia-sia dan rugi besar," jelasnya. Dalam perencanaan yang matang, sebuah business plan harus dibuat.
Yang termasuk dalam business plan ini antara lain: menjabarkan konsep bisnis, visi misi, rencana promosi, rencana pemasaran, karyawan, rencana pengaturan keuangan, sampai dengan menentukan analisis risiko yang mungkin dialami dalam bisnis. Dengan adanya perencanaan yang matang, Anda bisa menentukan jalan keluar atau solusi dari setiap masalah yang mungkin akan dihadapi, termasuk menghadapi persaingan bisnis serupa.

3. Evaluasi dan inovasi.
Persaingan dengan bisnis yang sejenis seringkali tak bisa dihindari. Namun sebenarnya persaingan ini bisa membuat Anda jadi lebih kreatif untuk berkreasi. Dengan persaingan akan membuat Anda jadi lebih inovatif untuk menciptakan sebuah nilai tambah dalam produk yang dijual. Inovasi yang dilakukan dalam berbagai sisi akan menarik pelanggan untuk melirik produk Anda dibanding pesaing.
Selain inovasi, diperlukan juga evaluasi terhadap kelangsungan bisnis. Anda tak bisa begitu saja tutup mata dalam menjalankan bisnis, sebuah evaluasi terhadap kekurangan dan nilai lebih dalam berbisnis juga diperlukan untuk semakin memajukan bisnis yang dilakukan.

4. Perluasan pasar.

Untuk menghadapi persaingan bisnis, salah satu cara yang bisa digunakan adalah dengan memperluas pasar produk. Perluasan pasar produk ini bisa berarti memperluas fokus dan target market yang disasar. Misalnya, jika awalnya hanya menjual varian makanan pedas yang diperuntukan untuk orang dewasa, tak ada salahnya untuk membuat varian menu baru yang bisa dinikmati oleh anak-anak. Perluasan pangsa pasar ini juga akan menambah pendapatan sekaligus memberi nilai tambah pada pelanggan terhadap produk yang dijual.
Selain memperluas pangsa pasar, perluasan pasar juga bisa dilakukan dengan membuka cabang-cabang usaha baru. Cabang usaha baru ini akan membantu untuk menguasai pasar usaha sejenis. "Namun, sebelum melakukan perluasan cabang sebaiknya sistem usaha sudah kuat dan stabil," sarannya.

5. Standarisasi.

Memiliki banyak cabang usaha memang bisa membantu mengatasi persaingan ketat dalam bisnis. Hanya saja yang harus diperhatikan adalah kesamaan varian produk yang dijual disemua cabang yang dimiliki.

"Standarisasi ini perlu dilakukan agar pelanggan tak kecewa ketika membeli produk Anda di cabang-cabang usaha. Standarisasi ini sangat diperlukan terutama jika Anda berbisnis kuliner. Standarisasi resep berfungsi untuk menghasilkan rasa yang seragam disemua cabangnya," tukasnya.

6. Sistem.

Sebuah sistem usaha yang kuat akan membantu usaha agar bisa bertahan lebih lama dan mendapat keuntungan yang diinginkan. Buat sistem usaha yang stabil dan kuat. Setelah pondasi usaha dirasa kuat, maka lakukan perluasan pasar dengan berbagai sistem usaha yang diinginkan, misalnya membuka cabang, sampai franchise. "Dengan sistem usaha yang kuat dan konsisten akan menjadi nilai positif bagi para investor yang tertarik berbisnis dengan Anda," pungkasnya.


sumber : kompas.com
readmore »»  

Sunday, June 24, 2012

Penyebab Batita Sulit Tidur

Sebab batita sulit tidur ada berbagai macam. Batita membutuhkan waktu tidur sekitar 12 jam sehari. Pembagiannya 10,5 jam di waktu malam, 1-2 jam di siang hari. Tidur merupakan istirahat yang paling baik. Ketika tidur, organ-organ tubuh beristirahat, meregenerasi sel, melakukan detoksifikasi, sehingga ketika bangun, tubuh akan kembali bugar, baik fisik maupun mental.

Pada umumnya, jadwal tidur anak sudah terpola. Jika pada biasanya ia tidur pukul sembilan malam, ia akan mengantuk dan tidur pada sekitar jam tersebut. Bisa lebih cepat atau lebih lambat akan tetapi rentang waktunya tidak terlalu jauh, sekitar satu jam. Jika rentang waktunya cukup jauh sekitar dua jam, ini tandanya anak mengalami kesulitan tidur.

Hanny Muchtar Darta, El Parenting Consultant - PSYCH-K Practitioner dari RADANI-EL CENTER Jakarta menjelaskan beberapa penyebab sulit tidur pada anak beserta cara mengatasinya:

1. Ada bagian tubuh yang sakit.
Karena terlalu asyik bermain biasanya anak-anak tidak merasakan ada bagian tubuh yang sakit. Bisa saja ketika bermain, kaki si kecil terpelintir atau jatuh, dan sebagainya. Malamnya, setelah ia lelah dan mau tidur barulah terasa sakitnya.

Solusi: Tanyakan pada anak, apakah ada bagian tubuhnya yang sakit, mulai atas sampai bagian bawah tubuh, sambil Anda memegangnya secara pelan-pelan. Jika ada bagian tubuh yang sakit segeralah kurangi rasa sakitnya agar ia merasa nyaman. Kemudian, lanjutkan dengan melakukan ritual tidur yang menjadi kebiasaan Anda dan anak, misalnya membacakan buku, bersenandung lagu tidur untuk anak atau bercerita karangan Anda, dan lainnya.

2. Terlalu lelah.
Tubuh akan terasa tidak nyaman jika terlalu lelah. Pegal di kaki, tangan, pinggang, bagian belakang tubuh, bahkan sakit kepala. Wajar jika kemudian anak menjadi sulit tidur. Ciri-cirinya, biasanya anak menggeliatkan tubuhnya sambil meringis perlahan.

Solusi: Coba pijat perlahan di bagian yang mungkin terasa pegal. Jika perlu, gunakan minyak telon supaya tubuhnya hangat sehingga anak merasa lebih nyaman. Seiring dengan kenyamanan yang didapat dan rasa kantuknya yang semakin kuat, biasanya anak akan terlelap.

3. Ketidaknyamanan fisik.
Apakah Anda baru pindah rumah, pindah kamar atau membeli furnitur baru? Biasanya anak membutuhkan penyesuaian terhadap keadaan ruangan atau peralatan tidur baru.

Solusi: Sampaikan dengan jelas dan secara baik-baik, kenapa hal baru itu terjadi. Sebaiknya hal tersebut disampaikan sebelumnya sehingga anak tidak kaget. Jika semua dilakukan untuk kebaikan, Anda pun harus yakin si kecil pasti akan mampu melewati masa transisi dengan baik dan temani jika diperlukan.

Pastikan di kamar hanya ada tempat tidur dan lemari pakaian. Hindari meletakkan televisi, mainan di kamar atau meja belajar. Kamar tidur benar-benar hanya untuk tidur dan beristirahat.

Biasakan selalu mematikan lampu dan buat suasana kamar gelap atau remang-remang, karena hormon melatonin bekerja dalam keadaan gelap. Pada saat ini hormon pertumbuhan akan bekerja dengan baik sehingga anak tumbuh sehat dengan daya tahan tubuh yang baik. Jika Anda ingin membacakan buku, gunakan lampu baca clip on agar anak merasa nyaman sehingga bisa tidur nyenyak.

4. Tidur sendiri atau bersama orangtua.

Hal ini akan memengaruhi kebiasaan tidur anak. Apalagi jika di ruangan ada televisi atau terbiasa kerja di kamar tidur karena sedang dikejar deadline. Ketidaktenangan suasana kamar ini akan memengaruhi anak.

Solusi: Sebaiknya anak dibiasakan tidur sendiri sejak dilahirkan. Jika Anda belum bisa berpisah dengan anak, sebaiknya ketika Anda sibuk menyelesaikan pekerjaan, maka kerjakanlah di luar kamar supaya anak bisa tidur dengan tenang.

5. Pola makan malam.

Apakah anak makan dengan pola gizi seimbang atau terlalu banyak makan karbohidrat dan manis-manis, misalnya?

Solusi: Sebaiknya anak dibiasakan makan dengan pola makan yang beragam, bergizi, dan berimbang sesuai dengan kebutuhan usia batita. Pastikan anak sudah makan dan minum yang cukup sehingga tidak merasa lapar dan haus ketika akan tidur. Jika benar ia lapar atau haus, segera atasi. Sebaiknya, berikan makan atau minum dalam posisi duduk supaya ia tidak tersedak. Pastikan perut anak dalam kondisi kenyang sebelum tidur.

6. Ketidaknyamanan emosi.
Ketidaknyamanan emosi biasanya terjadi jika anak mengalami emosi negatif yang cukup traumatik. Seperti, anak ketika bermain ditakut-takuti, pertama kali melihat hal-hal baru yang memberikan perasaan takut, semisal barongsai, badut karakter, dan sebagainya.

Biasanya, ketidaknyamanan juga bisa berasal dari ayah bundanya yang merasa tidak tenang, tidak nyaman, khawatir karena harus pergi melakukan perjalanan dinas. Perasaan negatif ini akan tertransmisikan kepada anak sehingga anak pun merasa tidak nyaman, tidak tenang, akibatnya ia kesulitan tidur.

Solusi: Ketika anak merasa takut saat melihat badut dari kejauhan, sebaiknya Anda bertahap mengajaknya melihat lebih dekat. Kemudian, jelaskan kalau badur itu juga orang hanya berpakaian karakter dan sebagainya.

Seharusnya Anda menyampaikan rencana trip tersebut dengan baik menggunakan bahasa yang dimengerti oleh anak dan sampaikan bahwa ada yang akan menemaninya, seperti ayah, ibu, mbak, eyang. Selain itu siapkan cerita yang sudah direkam untuk anak dengarkan ketika mau tidur. Jika Anda tenang, anak pun akan merasakan ketenangan tersebut.

7. Ketidakharmonisan keluarga.
Hubungan yang tidak harmonis di dalam keluarga turut berperan membuat anak sulit tidur. Sebab, perasaan tidak nyaman orangtua, energi negatifnya akan tertransmisikan kepada anak sehingga ia ikut merasakan ketidaknyamanan di dalam rumah dan hal ini membuat anak sulit tidur.

Solusi: Yang perlu dilakukan adalah menyelesaikan dahulu segala ketidakharmonisan yang ada di dalam rumah. Jika perlu libatkan ahli seperti psikolog atau terapis keluarga, supaya permasalahan cepat tuntas. Sambil menyelesaikan masalah keluarga, berikan ketenangan, perlindungan, dan kasih sayang kepada anak. Jika anak merasa lebih nyaman, ia akan lebih mudah tidur.
readmore »»  

Saturday, June 23, 2012

Orang Sukses Terbiasa Bangun Pagi

Setiap orang pasti punya jam produktif yang berbeda-beda. Ada orang yang baru "hidup" setelah makan siang, tetapi ada pula yang baru melek pada malam hari. Namun, mereka yang terbiasa bangun pagi biasanya lebih sukses. Setidaknya itulah hasil riset Laura Vanderkam yang dituangkan dalam buku elektroniknya yang berjudul What the Most Successful People Do Before Breakfast.
Dari hasil pengamatannya terhadap para eksekutif, orang-orang yang sangat sukses selalu memanfaatkan waktu paginya dengan cerdas. Jika mantan CEO Pepsi, Steve Reinemund, terbiasa latihan treadmill pukul 05.00, penulis Gretchen Rubin sudah mulai menulis pada pukul 06.00. Mereka lah contoh-contoh sosok dengan pencapaian prestasi tinggi yang mampu menggunakan sebagian besar waktunya sebelum jam sarapan untuk beraktivitas.

"Jika Anda menunggu sampai malam hari untuk melakukan sesuatu yang berarti tapi bukan sesuatu yang mendesak, seperti latihan, berdoa, membaca, merenungkan bagaimana meningkatkan karier atau mengembangkan organisasi, atau memberikan yang terbaik untuk keluarga, kemungkinan besar hal itu tak akan terjadi," kata Vanderkam. "Jika hal itu harus terjadi, maka ia harus terjadi lebih dulu."

Tetapi jika Anda masuk golongan "orang malam", Anda sebenarnya masih punya harapan untuk memaksimalkan hari Anda.

"Sekitar 10-20 persen orang memang termasuk orang malam. Mengubah jadwal bukan ide yang bagus untuk orang-orang ini, bahkan mungkin mereka harus memilih profesi dan cara bekerja yang lain," papar Vanderkam.
Ia kemudian menambahkan, sebenarnya ada keuntungannya jika Anda melatih diri untuk keluar dari zona nyaman. Anda bahkan tidak membutuhkan dorongan yang kuat untuk melakukan perubahan menjadi "orang pagi". Dalam tulisannya, Vanderkam juga memberikan proses lima langkah untuk membuat perubahan tanpa merasa terpaksa:

1. Lacak waktu Anda. Menurut pendapat Vanderkam dalam bukunya, salah satu cara untuk menggunakan waktu lebih baik adalah dengan mengetahui secara pasti bagaimana Anda menggunakan waktu saat ini. "Tulislah apa yang sedang Anda lakukan sesering Anda bisa, dan dengan sebanyak mungkin detail yang menurut Anda akan membantu," katanya.
2. Gambarkan suasana pagi yang sempurna. Tanyakanlah pada diri Anda sendiri, bagaimana konsep suasana pagi yang menyenangkan untuk Anda. Psikolog yang juga penulis The Happiness Advantage, Shawn Achor, selalu menulis catatan berisi ucapan syukur pada pagi hari. Manisha Thakor, pakar keuangan pribadi, melakukan meditasi. Sedangkan Randeep Rekhi, yang bekerja penuh waktu di perusahaan layanan keuangan, mengelola bisnis sampingannya sebelum berangkat ke kantor.
3. Uraikan jadwal pada pagi hari. Apa yang harus terjadi untuk melancarkan jadwal ini? Jam berapa Anda harus bangun pagi, dan jam berapa Anda harus tidur supaya mendapat tidur yang cukup dan berkualitas?
4. Bangun kebiasaan tersebut. "Ini langkah yang paling penting," kata Vanderkam. Anda tidak harus membuat perubahan yang drastis. Lakukan saja secara perlahan, selangkah demi selangkah. Berikan penghargaan untuk setiap pencapaian yang Anda lakukan.
5. Lakukan evaluasi. Bagaimanapun juga, hidup akan selalu berubah. Maka kebiasaan pun bisa berubah.
readmore »»